Apakah Anda
pernah bermain domino jalanan? Mungkin ada di antara Anda sekalian yang pernah
melakukannya. Bermain kartu domino khas orang-orang jalanan karena tempatnya
memang di pinggir jalan, trotoar, pos ronda, terminal, halte bus, warung kopi,
dan tempat nongkrong lainnya. Dikarenakan tempat bermainnya di kawasan
pinggiran atau tempat orang-orang bawahan, maka tidak heran jika para pemainnya
juga didominasi oleh masyarakat kecil. Biasanya, mereka yang berprofesi sebagai
buruh, tukakang becak, pedagang asongan, pengamen jalanan, dan sejenisnya.
Bahkan, tidak sedikit para pengangguran yang bergabung untuk bermain domino.
Mereka yang bermain
domino jalanan seperti itu hanya untuk bersenang-senang sembari melepas lelah
di siang hari yang panas. Saling berjumpa dengan teman atau orang terdekat,
lalu mengobrol apapun itu yang bisa diobrolkan. Sambil makan dan minum, serta
tertawa lepas tanpa ada orang lain mengganggu. Terkadang berbincang serius
mulai dari pekerjaan sehari-hari hingga masalah politik dan pemerintahan.
Namun, lebih banyak berbincang santai diselingi guyonan khas jalanan. Semua aktivitas
tersebut belum lengkap tanpa bermain domino.
Oleh karena itu, pasti tersedia
kartu domino88 karena sewaktu-waktu akan dimainkan. Suasana yang bisa Anda temui
di jalanan. Anda tak mungkin bisa menemuinya di kantoran, restoran besar, atau
tempat elit lainnya. Meskipun suasana dan kondisinya di jalanan, tetapi mereka
semua yang ada di situ bisa selalu rukun dan damain. Memang sesekali ada
gesekan antar orang atau pemain, tetapi bisa segera diselesaikan dengan tenang
dan tanpa keributan.
Anda yang pernah
merasakan bermain kartu domino seperi itu tentu bisa bercerita lebih banyak
tentang kesenangan dan keseruannya. Meskipun sekarang sudah tidak melakukannya
lagi karena alasan tertentu, pasti di dalam hati kecilnya ingin merasakannya
sekali lagi. Sementara itu, Anda yang belum pernah melakukannya. Tidak ada
salahnya untuk mencobanya. Siapa tahu Anda cocok dan menyukainya. Namun
demikian, Anda juga perlu menyesuaikan kondisi pribadi dengan lingkungan serta
orang-orang di situ. Tak perlu berpakaian necis atau memakai perhiasan,
aksesoris, ataupun pernak-pernik yang mencolok.